"Aku harus gimana lagi ?"
"Aku bisa apa ?"
"Apa aku harus tetap menunggu ?"
"Untuk siapa aku menunggu ?"
"Untuk siapa aku menunggu ?"
Gue cukup sering membaca atau sekedar mendengarkan curahan hati seperti kalimat diatas, bukan gak mungkin tentang rasa bisa tumbuh kembali saat dia yang kita rasakan mulai menjauh dan terus menjauh dari fokus mata ini.
Kadang rasa bisa diartikan menjadi apa yang kita inginkan dengan apa yang kita harapkan, seperti menginginkan dia kembali setelah pergi dengan tetap berdiri tegap menghadap keruang hampa yang disebut kenangan, atau berharap dia yang kamu inginkan bahagia.. Tapi bahagia dengan orang lain meskipun bukan dengan kamu.
Ya kamu bisa apa ?
Memang tak seharusnya rasa yang ada dipadukan dengan keadaan yang membuat hati semakin resah dan kalut, tapi kamu bisa apa saat berada di keadaan itu ?
"Entah bagaimana aku harus melupakan rasa begitu dalam yang kamu buat, terlebih merelakan itu bahagia atau sedih."
Mungkin dia yang lebih memilih pergi darimu gak belum sadar dengan rasa sayang yang kamu berikan untuk dia lebih besar, namun saat dia mencoba kembali, rasa itu mulai pudar menjadi kebencian yang membalut kesedihan antara kembali ke masalalu atau tetap terus berjalan kedepan.
"Banyak hal yang lebih baik dibanding dengan terdiam diatas keterpurukan dimasalalu."
Sebelumnya gue pernah nulis "Ingin Move On" disana bukan hanya mencoba bangkit dari keterpurukan tetapi gimana kamu bisa menjalani hari hari indahmu tanpa kesedihan.
"Terkadang rasa itu memang seperti badai, tiba tiba datang dan kemudian pergi. #TentangHati"
Jadi, untuk apa kamu tentang rasa itu hanya demi dia yang kamu harapankan, namun tak kunjung mengerti ?
Jangan pernah follow twitter gue ya @twinerwinnn.
Ya udah ya, gue mau cari cewe dulu. daa..
0 Komentar