Tertawa adalah cara tersendiri untuk meng-uforiakan sesuatu hal yang lucu, sedih adalah cara untuk meratapi sesuatu yang hilang, atau pergi sedangkan tentang kalian selalu merajutkan kedua hal itu, sebuah tawa dan sedih. Ya, tentang kalian yang pernah menjadi bagian dari kisah kehidupan yang gue jalani sekarang.
Tentang tawa yang pernah kita lakukan bersama, seolah tak pernah berarti kembali setelah sebuah kepergian . Namun, kita sadar jika sebuah kembali adalah jalan salah yang entah sengaja pernah kita tempuh, kita juga sadar jika sebuah kembali akan menyisahkan tentang luka yang belum lama pulih, apapun itu.
Sebuah pertemanan akan menjadi indah, jika semua hal yang dilakukan menjadi bersama dan selalu bersama, tapi tentang tawa yang pernah kita lakukan di kala sedang menunggu pelajaran, hal-hal bodoh tentang kita dan segala hal yang melibatkan tentang kita, akan menjadi sangat penting untuk dikenang.
Entah ini salah atau memang kita yang tidak peka, kita semua bukan berpisah tapi hanya sebuah jarak dan kesibukan di masing-masing yang membuat semuanya menjadi terasa menghilang, sebuah tawa yang sudah lama nggak gue lihat akhirnya kini kita mampu menertawakan hal-hal bodoh dan absurd, meskipun belum lengkap. Buat gue itu nggak apa-apa.
Semua tentang kalian akan menjadi penting untuk di ingat maupun di pajang pada sebuah dinding kenangan, sebuah bahagia yang tak bisa di tukar dengan apapun, ya itu kalian semua.
Kalian adalah apa yang pernah gue tulis, dan kalian adalah sebuah kalimat yang memngingatkan gue tentang banyak hal sepele, padahal jika menuliskan tentang kalian, gue ngerasa semua hal itu nggak pernah ada yang sepele, semunya sangat penting.
Entah hal apa yang masih pantas untuk gue sampaikan kepada kalian yang sudah memberikan sebuah support ke gue ataupun teman-teman lainnya, tentang hal dalam sebuah hubungan antara manusia yang berbeda gender, hingga sampai sebuah kegalauan karena ketidakcocokan wanita yang kita pernah pilih.
Dan hubungan pertemanan ini bagaikan sebuah jembatan yang panjang, penuh tanda tanya dan kita pun sering bertanya-tanya tentang ini, hingga akhirnya kita sadar jika jawabnya itu ada pada masing-masing jiwa.
***
Kisah lalu yang pernah kita rajut bersama mimpi, bukan lagi untuk di tagih kepastiannya, karena sebuah akhir tak akan menemui kembali sebuah awal. Jika sebuah akhir yang sudah tak bisa di kembalikan lagi untuk di rajut, lalu untuk apa lagi kalian masih menunggu sebuah gerbang harapan yang tertinggal, hal itu hanya menyebabkan waktu yang sangat penting terbuang sia-sia.
Hanya saja kalian nggak bisa mengerti bagaimana membuat hal yang tadinya biasa menjadi bukan biasa, seperti move-on. Move-on adalah bagian terpenting dari sebuah harapan baru, bukan lagi menunggu tapi mencari sebuah harapan baru. Sedangkan Move-on bukan kegiatan memperlihatkan jika benar-benar diri kita sudah Move-on, karena tidak ada sebuah Move-on tanpa action.
@twinerwinnn : luka lama itu adalah ornament yg sudah berantakan, kadang kita nggak harus ngerapihin lagi, bukan gitu ya tweeps? #MoveOn
@twinerwinnn : segala sesuatu yg hendak pergi, biarkan saja mengalir mengikuti jalannya, karena sebuah persimpangan akan ia temui. #MoveOn
@twinerwinnn : kadang yg udah pergi selalu berarti lagi, padahal sesuatu yg pergi adalah sebuah hal menunggu kepulangan. #MoveOn
@twinerwinnn : move-on itu bukan tentang sedih, tapi belajar, belajar buat ngelepas yang udah pergi. #MoveOn
Dan ketika gue merebahkan tubuh diatas kasur, gue menerawang jauh kelangit-langit kamar, jika segala hal tentangnya bukan lagi sebuah harapan nyata, karena diatas awan masih ada cahaya terang tentang hal lain yang bisa di harapan kembali. Move-on bukan tentang bagaimana kita menulis dengan tulisan yang di share di media sosial, tapi Move-on adalah bagaimana kita mampu menyikapi sebuah argumentasi yang mengarah pada sebuah kembali.
Ini bukan tentang kamu, tapi ini tentang kita, kita semua yang pernah mencoba Move-on tapi nggak pernah mampu.
Jadi, masih sering stalking?!